PERFORMANCE SEORANG PUBLIC SPEAKER

Beberapa Aspek Komunikasi Non Verbal Yang Mempengaruhi Seorang Public Speaker :

  1. PENAMPILAN Masalah ini berhubungan dengan bagaimana cara berpenampilan dengan baju, asesoris dan lain-lain.
  2. GERAKAN TUBUH Perasaan nervous ketika kita tampil berbicara didepan publik, sering tanpa sadar mendorong kita untuk menggerak-gerakkan badan kita. Kadang kita menjadi over acting atau sebaliknya kita menjadi minder. Ketika sampai dipodium, kita sering tidak sadar menggunakan podium untuk tempat bersandar, bergoyang-goyang atau melakukan gerakan lainnya yang tidak menguntungkan. Apa yang seharusnya kita lakukan ketika tampil didepan publik? kita harus berdiri dan berjalan tegak, kelihatan tenang, dan percaya diri meskipun mungkin merasa banyak "kupu-kupu" berterbangan diperut kita.
  3. GERAKAN TANGAN Yang penting dicatat dalam gerakan tangan adalah bahwa gerakan tangan kita tidaklah boleh menarik perhatian audience sehingga audience secara khusus memperhatikan gerakan tangan kita. Gerakan tangan haruslah tampak wajar dan spontan. Gerakan tangan kita tidaklah terlalu berlebihan melainkan berfungsi membantu memperjelas atau menekankan ide kita.
  4. KONTAK MATA Kira-kira 75% dari komunikasi non verbal dilakukan dengan wajah kita. Jadi penting bagi kita belajar menggunakan otot-otot wajah kita untuk mengungkapkan apa yang kita kehendaki dengan tepat. Bola mata memang tidak mengekspresikan emosi, tetapi dengan memanipulasi bola mata dan wajah sekelilingnya, terutama kelopak mata atas dan alis, kita dapat menangkap pesan-pesan non verbal yang disampaikan. Begitu pentingnya kontak mata, sehingga ada pepatah mengatakan bahwa mata adalah "Jendela Jiwa Kita". Cara yang tercepat untuk menciptakan komunikasi dengan pendengar adalah lihatlah mata mereka dengan bersahabat. Idealnya berbicara di depan publik 80% sampai 90% dari waktu pembicaraan, haruslah melihat audience. Akan tetapi tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, melainkan bagaimana cara memandang itupun sangat penting. Pandagan yang kosong meskipun melihat mata lawan bicara, juga hampir sama jeleknya dengan tidak melakukan kontak mata sama sekali. Demikian juga Pandangan mata yang dingin, kaku, dan sombong. Mata haruslah memancarkan rasa percaya diri, kesungguhan, jujur dan bersahabat. Mata haruslah mengatakan "Saya senang berbicara di depan Anda; saya benar-benar jujur dengan apa yang saya katakan, dan saya ingin Andapun demikian".